BENARKAH IMAM
SYAFI’I MENYATAKAN DIRINYA ROFIDHOH/SYI’AH?
Imam Syafi’i
berkata di dalam Diwan Asy Syafi’i 55:
إن كان
رفضاً حبّ آل محمد
|
فليشهد الثقلان
أنّي رافضي
|
Apabila
Rofidhoh mencintai keluarga Muhammad
Maka hendaklah
Manusia dan Jin menyaksikan bahwa aku adalah Rofidhoh
ذكر البيهقي ان
الشافعي قال تلك الابيات حينما نسبته الخوارج إلى الرفض حسدا وبغيا ولكنه لم يذكر
مصدرا لكلامه
“Imam Al
Baihaqi menyebutkan bahwa Imam Syafi’i menyatakan bait syair itu ketika
orang-orang Khawarij menyandarkannya dengan Rofidhoh karena HASAD dan DUSTA,
akan tetapi ia tidak menyebutkan sumber dalil dari perkataannya”.
[Manaqib Asy
Syafi’i 71]
FAEDAH:
1.
Rofidhoh/ Syiah bukan dari Islam penuh dengan Taqiyyah
(kedustaan atas kebatilan yang mereka sembunyikan), mereka juga kelompok yang
sangat pandai berpolitik.
2.
Imam Syafi’i adalah termasuk Imam Ahlus Sunnah dan bukan Ahli Bid’ah. Ratusan tempat
di dalam kitab-kitab mazhab Syafi’I menyebutkan hal itu.
3.
Sunnatulloh/ kepastian yang berlaku bagi Alloh Ta’ala
menguji semua HambaNya terlebih lagi orang-orang yang beriman.
Alloh Ta’ala
berfirman (artinya):
“Dan mereka
tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu
beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji”.QS Al Buruj: 8
4.
Ciri-ciri Ahli Bid’ah
adalah mencela para Ahli Atsar/ para pengikut Salafush Sholih.
وعن الإمام أحمد أن من علامة
أهل البدع تسمية أهل السنة بألقاب افتروها من عند أنفسهم، وضرب لذلك أمثلة
فالروافض تسمي أهل السنة نواصب. والنواصب أو الناصبة هم الذين يبغضون عليا وآل البيت….
“Dari Imam Ahmad menyatakan bahwa termasuk dari ciri-ciri Ahli
Bid’ah adalah memberikan penamaan-penamaan dusta dari diri-diri mereka sendiri,
dan ia membuat beberapa contoh; kelompok Rofidhoh menamai Ahlu Sunnah dengan
sebutan Nawashib. Nawashib atau Nashibah adalah orang-orang yang membenci Ali
dan Ahli Bait…”
[Syarah Al Fatwa Al Hamawiyah oleh At
Tuwaijiri 1/585]
5. Khowarij adalah
kelompok bid’ah dan sesat dimana pemimpinnya yang bernama Dzul Khuwaisiroh
pernah memberontak Shallallohu’alaihi wa sallam.
6. Bagi setiap insan harus
tabayyun/ mencari kejelasan berita dengan detail dan tidak memandang perkara
hanya dengan mata miring atau sebelah mata ketika mendengar ada orang sholih
terlebih lagi dia seorang Ulama’ yang telah jelas para Gurunya berbeda dengan
orang-orang Sururi yang kadang duduk menimba ilmu dari Syaikh yang Salafi, kadang
dari yang Ikhwani, kadang yang Sufi, Sururi, dan lain-lain.
7. Pada zaman ini tuduhan
semisal juga dimuntahkan kepada para Ulama’ Salaf dan para Murid mereka dimana
orang-orang Sururi dan semisalnya memberikan julukan Jamiyyun kepada
mereka seperti tuduhan kepada Syaikh Sholih As Suhaimi, Syaikh Ubaid Al Jabiri,
Syaikh Abdulloh Al Musallam, Syaikh ‘Ishom As Sinani, Syaikh ‘Umar Al Harkan,
Syaikh Robi’ Al Madkholi, dan semisalnya bahkan kepada Syaikh Sholih Al Fauzan.
Wallohu A’lam bisshowab.
Ditulis oleh Abu Abdillah Riza Firmansyah
Maroji’: Al Maktabah Asy Syamilah, dll.
0 komentar:
Posting Komentar