yufid.com

Selasa, 09 Desember 2014

Hadits Muflis (orang yang Bangkrut)

Posted by Abu Abdillah Riza Firmansyah On 16.27 No comments
Orang-orang yang bangkrut (Hadits Muflis)

Kelak pahala sholatmu, puasamu, sedekahmu, dzikirmu, bacaan quranmu, dan lainnya akan lenyap apabila kamu menzalimi orang lain, menuduh tanpa bukti, merobek kehormatannya, memukul, mengambi hartanya, ghibah, namimah dan lain-lain. 

Imam Muslim rahimahullah berkata di dalam kitab Shahihnya pada hadits nomor 2581:

Telah berkata kepada kami Qutaibah bin Sa’id dan Ali bin Hujr, mereka berdua berkata: Telah berkata kepada kami Isma’il (yaitu Ibnu Ja’far), dari Al ‘Ala`, dari ayahnya, dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

((  أَتَدْرُونَ مَا الْمُفْلِسُ قَالُوا : الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لا دِرْهَمَ لَهُ وَلا مَتَاعَ ، فَقَالَ : إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ  ))

“Tahukah kalian siapa orang yang pailit (bangkrut)? Para sahabat menjawab: “Orang yang bangkrut menurut kami adalah orang yang tidak memiliki uang dan harta.” Nabi berkata: “Sesungguhnya orang yang bangkrut di umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa (pahala) shalat, puasa, dan zakat; akan tetapi dia datang (dengan membawa dosa) telah mencaci si ini, menuduh si ini, memakan harta si ini, menumpahkan darah si ini, dan memukul si itu; maka si ini (orang yang terzhalimi) akan diberikan (pahala) kebaikannya si ini (pelaku kezhaliman), dan si ini (orang yang terzhalimi lainnya) akan diberikan kebaikannya si ini (pelaku kezhaliman). Jika kebaikannya telah habis sebelum dituntaskan dosanya, maka (dosa) kesalahan mereka diambil lalu dilemparkan kepadanya kemudian dia dilemparkan ke dalam neraka.” 

Kesimpulan makna hadits:

Bahwa seorang hamba hendaklah menjaga amal-amalan kebaikannya agar tidak hilang sia-sia, hal itu dapat terwujudkan dengan meninggalkan perbuatan-perbuatan buruk seperti di dalam hadits tentang makna kezaliman, yakni kezaliman kepada orang lain contohnya dengan mencela orang lain, menuduh tanpa bukti dan tabayyun, pertentangan dan semisalnya.
Contoh amal perbuatan buruk di atas dapat menjadi sebab meruginya  seorang hamba.

Syarah diterjemahkan secara bebas dari http://fatwa.islamweb.net/

0 komentar:

Cari Artikel Hidayahsalaf