yufid.com

Minggu, 13 April 2014

QONA’AH DAN TIDAK TAMAK SIFAT SEORANG DA’I

Posted by Abu Abdillah Riza Firmansyah On 19.19 No comments

QONA’AH DAN TIDAK TAMAK SIFAT SEORANG DA’I

Pengertian

Secara basasa berarti ridho dengan pembagian.[At Ta’rifat oleh Al jarjani halaman 179]

Secara istilah qona’ah berarti ridho dengan pemberian dari Alloh.[Masyariq Al Anwar 2/187]

Qona’ah juga berarti ridho dengan keadan yang serba kekurangan. [Mu’jam Maqolid Al ‘Ulum wa Al Huduts wa Ar Rusum oleh As Suyuthi 205]

Dalil-dalil tentang Qona’ah

Dari Al Qur’an

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُواْ يَعْمَلُونَ 
[النحل: 97]
" Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan 
kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. QS. An Nahl: 97

Dari Muhammad bin Ka’b menafsirkan firman Alloh “kehidupan yang baik”, berkata: “Qona’ah”.[Al Qona’ah wa At Ta’affuf oleh Ibnu Abi Ad Dunia 61]

Demikian juga penafsiran yang sama oleh Ali bin Abu Tholib dan Al Hasan Al Bashri.

Firman Alloh Ta’ala
إِن يَكُونُوا فُقَرَاء يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ [النور: 32].

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”.QS. An Nur: 32

Al Baghowi mengatakan; “dikatakan al Ghina; ini adalah Qona’ah”.[Ma’alim At Tanzil 6/40]
Alloh Ta’ala berfirman:
وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّ [الحج: 36].
“Dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta”.QS. Al Hajj: 36

Abu Ishaq Ats Tsa’labi berkata: “Al Qoni’ diambil dari kata Al Qona’ah yakni ridho, menjaga diri, dan tidak mau meminta-minta”.[Al Kasyfu wa Al Bayan 7/23]

Dalil hadits

عن عبد الله بن عمرٍو رضي الله عنهما، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: ((قد أفلح من أسلم ورزق كفافًا وقنعه الله))
Dari Abdulloh bin ‘Amr Radhiyallohu’anhuma bahwa Rasululloh Shallallohu’alai wa sallam bersabda: “sungguh telah beruntung orang yang masuk Islam, diberikan rezeki yang cukup dan diberikan qona’ah oleh Alloh”. HR. Muslim

Al Mubarokfuri berkata: “Kafafan berarti apa-apa yang mencukupi kebutuhannya, Qona’ahulloh artinya Dia menjadikannya qona’ah dari pemberian”.[Tuhaftul Ahwadzi 4/508]

Perkataan Salaf tentang Qona’ah

قال علي بن أبي طالب رضي الله عنه، الرزق رزقان: فرزق تطلبه، ورزق يطلبك فإن لم تأته أتاك

Ali bin Abi Tholib Radhiyallohu’anhu berkata: “rezeki itu ada 2 macam; rezeki yang anda cari, dan rezeki yang mencari anda, walaupun anda tidak mencarinya maka ia yang mendatangimu”.
[disebutkan oleh Ibnu Abdi Robbihi di dalam Al Aqd Al Farid 3/169 dan diriwayatkan oleh Al Jarjani secara marfu’ di dalam Tarikh Al Jarjan hal. 366]
-
قال عمر بن عبد العزيز: الفقه الأكبر القناعة وكف اللسان
Umar bin Abdul ‘Aziz berkata: “Fiqih akbar adalah Qona’ah dan menjaga lisan”.[Adabul Majalis wa Hamd Al Lisan oleh Ibnu Abdil Barr hal. 87]
-     
  Dari Al Hasan berkata; “senantiasa anda menjadi orang yang mulia di sisi manusia atau dengan kata lain senantiasa orang-orang memuliakanmu selagi tidak menuntut apa-apa yang berada di tangan mereka. Apabila anda melakukan hal itu maka mereka akan meremehkanmu, membenci perkataanmu, dan membencimu”. [Hilyatul Auliya’ oleh Abu Nu’aim Al Ashbahani 3/20]
  
Maka perhatikanlah baik-baik dalil, sikap, dan contoh uswatun hasanah dari Para Salafush Sholih menunjukkan dan menggambarkan kefaqihan dan kedalaman ilmu mereka fiqhul akbar mereka dimana mereka mencukupkan diri dan tidak meminta-minta. Mereka para Salaf tidaklah banyak alas an, hujjah, komentar, mencari-cari dalil dan fatwa Ulama’ yang sejalan dengan jiwanya. Al Muhim Salaf adalah solusi dari pertikaian.

Adapun riwayat yang berbunyi
كاد الفقر أن يكون كفراً
“Hampir-hampir kefakiran menjadikan kekufuran”

Dhoif (lemah) lihat Silsilah Al Ahadits Adh Dhoifah wa Al Maudhu’ah oleh Syaikh Al-Albani  nomor 4080

Oleh Abu Abdillah Riza Firmansyah

0 komentar:

Cari Artikel Hidayahsalaf