Hal yang ditakuti oleh Ulama'
Tidak sedikit kisah nyata yang kita ketahui baik yang kemarin ataupun hari ini yang telah menuturkan tentang runtuhnya kejayaan orang-orang terkenal atau para pembesar.
Seharusnya semakin banyak ilmu menjadikan pelakunya semakin
takut kepada Allah.
Seharusnya semakin banyak ilmu menjadikan pelakunya semakin
tawadhu’.
Seharusnya semakin banyak ilmu menjadikan pelakunya semakin
gemar bergaul dengan orang yang lemah.
Seharusnya semakin banyak ilmu menjadikan pelakunya semakin adil membela yang benar bukan yang tenar.
Seharusnya semakin banyak ilmu menjadikan pelakunya semakin
murah senyum.
Seharusnya semakin banyak ilmu menjadikan pelakunya semakin
berakhlak.
Seharusnya semakin banyak ilmu menjadikan pelakunya semakin
banyak beramal dan sedikit bicara.
Seharusnya semakin banyak ilmu menjadikan pelakunya semakin
bertakwa kepada Allah.
‘Umar bertanya kepada Ubay bin Ka’b, “Wahai Ubay, apa itu
taqwa? Maka Ubay menjawab, “Wahai Amirul Mukminin, bukankah engkau pernah
melawati sebuah jalan yang padanya banyak duri?” “Ya”, jawab ‘Umar. “Apa yang
engkau lakukan ketika itu?” Tanya Ubay. “Aku akan berhati-hati dengan
serius.” jawab ‘Umar (yakni aku akan menyingsingkan bajuku dan berusaha agar
tidak terkenai duri-duri tersebut.) “Itulah taqwa.” kata Ubay.
Salah satu contoh perkara yang menyebabkan seseorang akan binasa adalah kesombongan
Salah satu contoh perkara yang menyebabkan seseorang akan binasa adalah kesombongan
Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahulloh ketika
menafsirkan hadits yang diriwayatkan oleh Muslim
«
الكبرٌ بطَر الحق وغمْط الناس »
“Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain”
Bathorul haq adalah menolak kebenaran ghomthunnas adalah
meremehkan orang. Yang termasuk kesombongan adalah penolakanmu terhadap gurumu,
memusuhinya dan beradab yang jelek kepadanya. Dan juga kesombonganmu terhadap
orang yang memberikan faedah kepadamu walaupun ia berada di bawah tingkatanmu
ini merupakan kesombongan. Hal seperti ini terjadi pada sebagian penuntut ilmu
ketika ada orang yang mengabarkannya sesuatu sedangkan orang itu keilmuannya
berada di bawahnya, sombong dan tidak mau menerima. Dan sedikitnya amal dari
ilmu yang dimiliki adalah tanda terhalang dari sesuatu-kita memohon keselamatan
kepada Allah-.
Dalam hal ini ada yang berkata:
Ilmu akan membinasakan pemuda yang sombong
Sebagaimana banjir membinasakan
tempat yang tinggi
Wallahu A'lam.
Ditulis oleh Abu Abdillah Riza
Maraji’:
- -
Kitabul Ilmi
- -
Manhajul Anbiya Fi Tazkiyatinnufus
- -
Al Mu’jamul Wasith, almaany.com
0 komentar:
Posting Komentar