yufid.com

Selasa, 22 November 2011

Keutamaan bagi orang-orang yang mengamalkan sunnah.

Posted by Abu Abdillah Riza Firmansyah On 01.27 No comments

Keutamaan bagi orang-orang yang mengamalkan sunnah.

Ditulis oleh Abu Abdillah Riza Firmansyah Al-Lumbuki

  1. Menghantarkan pelakunya menuju kecintaan Alloh Ta'ala.

Alloh Ta'ala berfirman:

"Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Alloh, ikutilah aku, niscaya Alloh mengasihimu." [QS. Ali Imron: 31]

  1. Menjaga amalan sunnah akan menutupi kekurangan dari amalan-amalan fardhu.

(( إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمُ الصَّلاَةُ ، قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا عَزَّ وَجَلَّ لِمَلاَئِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ : انْظُرُوا فِى صَلاَةِ عَبْدِى أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا؟ فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً ، وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ : انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِى مِنْ تَطَوُّعٍ ، فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ : أَتِمُّوا لِعَبْدِى فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ. ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ عَلَى ذَلِكُمْ ))
Nabi shallallohu'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya diantara amalan manusia yang akan dihisab pertama kali pada hari kiamat adalah sholat. Dia berkata: "Tuhan kami Azza wa Jalla berkata kepada malaikatNya-sedangkan Dia Maha Tahu- : "Lihatlah kepada sholat hamba-Ku apakah dia sudah menyempurnakannya ataukah masih kurang? Maka apabila telah sempurna maka ditulis sempurna baginya. Dan apabila ada yang kurang darinya sesuatu Dia berkata: "Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki sholat sunnah? Dia berkata: "Sempurnakanlah untuk hambaku sholat fardhunya dari amalan sholat sunnahnya". Kemudian diambillah amalan-amalan tersebut atas yang demikian itu".
[HR. Abu Dawud 1/322 no. 864, Ahmad 15/299 no. 9494, Al-Baihaqi 2/386 no. 4169, Tirmidzi no. 413, dll]

  1. Orang yang berpegang teguh dengan sunnah mendapat ganjaran yang besar dan bertambah dikala orang-orang menyelisihinya.
عن أبي ثعلبة الخشني عن النبي r: (( فَإِنَّ مِنْ وَرَائِكُمْ أَيَّامًا الصَّبْرُ فِيهِنَّ مِثْلُ الْقَبْضِ عَلَى الْجَمْرِ لِلْعَامِلِ فِيهِنَّ مِثْلُ أَجْرِ خَمْسِينَ رَجُلًا يَعْمَلُونَ مِثْلَ عَمَلِكُمْ قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ وَزَادَنِي غَيْرُ عُتْبَةَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَجْرُ خَمْسِينَ مِنَّا أَوْ مِنْهُمْ قَالَ بَلْ أَجْرُ خَمْسِينَ مِنْكُمْ ))    
Dari Abu Tsa'labah Al-Khusyani t bahwasanya Nabi r bersabda: "Maka sesungguhnya di belakang kalian ada hari-hari. Bersabar di dalamnya bagaikan orang yang memegang bara api. Bagi orang yang mengamalkan di dalamnya(pahalanya) semisal amalan kalian".

Abdulloh bin Al-Mubarok رحمه الله berkata: "Dan dia menambahkan aku selain Utbah; dikatakan: "Wahai Rasululloh! pahala lima puluh orang dari kami atau dari mereka? Beliau menjawab: "Bahkan pahala lima puluh orang dari kalian".
[HR. Abu Dawud 11/493 Al-'Aun, Tirmidzi 2/177 dan dishohihkan oleh Ibnu Hibban, Ibnu Majah 2/1330, Ibnu Hibban 2/108 Al-Ihsan, Al-Hakim 4/322 dan berkata: "Sanadnya shohih dan mereka tidak mengeluarkannya dan disepakati oleh Adz-Dzahabi dan berkata Al-Albani: "Shohih dengan beberapa syawahid" lihat Silsilah Al-Ahadits Ash-shohihah 3/31 no. 957.]

  1. Mengamalkan sunnah berarti penjagaan dari bid'ah.

Ibnu Abbas t berkata: "Tidaklah datang kepada manusia suatu tahun kecuali mereka berbuat bid'ah di dalamnya, kemudian mematikan sunnah, sampai bid'ah itu hidup dan sunnah-sunnah itu mati".

Abu Muhammad Abdulloh bin Manazil رحمه الله berkata: "Tidaklah seseorang meninggalkan sebuah kewajiban dari kewajiban-kewajiban kecuali Alloh akan mengujinya dengan mengabaikan sunnah-sunnah. Dan tidaklah seseorang itu diuji dengan mengabaikan sunnah-sunnah kecuali hampir-hampir dia diuji dengan bid'ah-bid'ah".
[Lihat Al-I'tishom 1/97 oleh Asy-Syathibi, Mausuah Ar-Radd 'Ala Ash-Shufiyyah 168/64.]


  1. Mengamalkan sunnah berarti mengagungkan syi'ar-syi'ar Alloh Ta'ala.

Alloh Ta'ala berfirman:

"Demikianlah (perintah Alloh). Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Alloh, Maka Sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati".  [QS. Al-Hajj: 32]



  1. Orang yang mengamalkan sunnah mendapatkan pahala seperti orang yang mengikutinya dan tidak berkurang sedikitpun.

Berdasarkan hadits:

(( مَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ ))
"Barangsiapa yang mengamalkan sunnah yang baik di dalam Islam, maka dia mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mencontoh setelahnya tanpa berkurang sedikitpun dari pahala mereka".
[HR. Muslim 3/86 no. 2398, Ahmad 31/494 no. 19156, An-Nasa'I 5/75 no. 2554, dll.]


  1. Berpegang teguh dengan sunnah merupakan keselamatan dan keamanan dari perpecahan.

Ibrohim At-Taimi رحمه الله berkata:
(( اللَّهُمَّ اعْصِمْنِي بِدِِيْنِكَ وَبِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مِنَ الاِخْتِلاَفِ فِي الحَقِّ وَمِنَ اتِّبَاعِ الهَوَى وَمِنْ سُبُلِ الضَّلاَلَةِ وَمِنْ شُبُهَاتِ الأُمُوْرِ وَمِنَ الزَّيْغِ وَالخُصُوْمَاتِ ))
"Ya Alloh jagalah aku dengan agamaMu dan sunnah NabiMu dari perpecahan dalam hal kebenaran, dari mengikuti hawa nafsu, dari jalan-jalan kesesatan, dan dari perkara-perkara yang syubhat(samar/rancu), penyimpangan dan pertikaian".
[Lihat Al-I'tishom 1/116]


  1. Keutamaan yang banyak.

Ibnu Qudamah رحمه الله  berkata:
"Dalam mengikuti sunnah ada beberapa keutamaan, diantaranya:
- Mendapatkan berkah mencocoki syari'at, ridho Alloh I, ketinggian derajat, kelapangan hati, kebugaran badan, mengusir setan, dan mendapatkan jalan yang lurus".
[Lihat Dzammul Muwaswisin oleh Ibnu Qudamah hal. 41.]

Ibnu Hibban رحمه الله berkata di dalam muqaddimah Shohih nya:
"Sesungguhnya dalam berpegang teguh dengan sunnah ada beberapa keutamaan, diantaranya:
-         Mendapatkan keselamatan yang sempurna, karomah yang banyak, tidak dimatikan cahayanya dan tidak terbantah hujjahnya. Barangsiapa yang memegangnya dengan teguh maka dia terjaga, barangsiapa yang menyelisihinya maka akan menyesal dikarenakan sunnah itu adalah benteng yang kokoh, pondasi kuat yang sangat jelas keutamaannya, kuat talinya. Barangsiapa yang berpegang teguh dengannya maka dia akan menjadi mulia, barangsiapa yang bertujuan untuk menyelisinya maka dia akan binasa. Maka orang-orang yang bergantung hatinya dengan sunnah mereka adalah para pemilik kebahagiaan di akhirat dan dikagumi diantara manusia di dunia".
[Lihat Al-Ihsan Fi Taqrib Shohih Ibn Hibban 1/102.]
Wallohu a'lam bishshowab.

 

0 komentar:

Cari Artikel Hidayahsalaf