Syarah
(penjelasan) Do'a KETIKA BANGUN DARI TIDUR
Muqaddimah
Dzikir merupakan ibadah yang mulia serta memiliki banyak keutamaan yang
akan diperoleh bagi pelakunya. Dzikir sangatlah luas dan tidak sebatas dengan
dzikir di lisan, akan tetapi dzikir sungguh luas karena mencakup hati, lisan,
juga anggota badan.
Diantara fadhilah dzikir sebagaimana yang terdapat di dalam hadits
berikut;
Rasululloh Muhammad Shallallohu’alaihi wasallam bersabda:
مَثَلُ
الَّذِيْ يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِيْ لاَ يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ
Perumpamaan orang yang ingat akan Rabbnya dengan orang yang tidak ingat
Rabbnya laksana orang yang hidup dengan orang yang mati". HR. Bukhori
& Muslim
Pada posting atau tulisan kali ini insya Alloh Saya akan memberikan
penjelasan inti yang ringkas dari do'a-do'a sehari-hari yang telah diajarkan
oleh Rasululloh Shallallohu’alaihi wasallam.
Teks do'a KETIKA BANGUN DARI TIDUR
اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ
“Segala puji bagi Allah, yang
membangunkan kami setelah dimatikan (ditidurkan)Nya dan kepadaNya kami dibangkitkan.”
HR. Al-Bukhari dalam Fathul Baari 11/113, Muslim 4/2083.
Syarah (Penjelasan Ringkas):
اَلْحَمْدُadalah sifat yang indah bagi Alloh dengan tujuan pengagungan disertai
kecintaan. Dikatakan juga al Hamd artinya pujian.
بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا (setelah Dia mematikan kami)
maksudnya adalah tidur.
وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ yaitu penghidupan untuk dibangkitkan pada hari kiamat.
Maka di dalam bacaan bangun
setelah tidur tersebut Nabi Shallallohu’alaihi wasallam memperingatkan kepada hamba tentang pastinya hari
berbangkit setelah kematian.
[Syarh Hishn Al Muslim-Majdi
bin Abdul Wahhab Ahmad]
0 komentar:
Posting Komentar