Rahasia Sehat dengan Herbal Alami dan menghindari Zat Kimia
Ada pernyataan yang mengatakan bahwa ketika sakit datang maka saya bergegas mencari dan mengkonsumsi obat-obatan yang banyak beredar karena disamping harganya murah reaksinya juga cepat, kalau herbal disamping harganya mahal juga reaksinya lama.
Ketahuilah, pemahaman seperti di atas sepintas kelihatan masuk di akal akan tetapi pada hakekatnya bukanlah suatu solusi yang menghasilkan hasil yang bersih, memuaskan, dan alami.
Dan tidak sedikit orang yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi obat-obatan yang mengandung zat kimia pada waktu yang dekat, sakitnya berkurang akan tetapi di hari-hari mendatang sakitnya berulang kembali.
Dan hal yang perlu diketahui bahwasanya tubuh kita apabila sejak bayi sudah dibiasakan mengkonsumsi zat-zat yang mengandung kimia maka ketika sudah besar dia akan mencari obat yang mengandung zat kimia pula karena hal itu memiliki korelasi hubungan yang saling memiliki ketergantungan.
Berbeda dengan orang yang sudah terbiasa sejak bayi mengkonsumsi makanan-makanan yang alami dan tidak mengandung zat kimia maka dia jarang sekali terhinggap penyakit dan apabila sakit cepat disembuhkan dan tidak meninggalkan sisa-sisa penyakit tersebut.
Hal ini penulis utarakan karena terinspirasi dengan ilmu herbalis dan kitab Ath Thibbun Nabawi yang ditulis oleh Al Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyyah -semoga Allah merahmatinya-, pengobatan yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam.
Ibnul Qayyim Al Jauziyyah rahimahulloh mengatakan di dalam kitab Ath Thibbun Nabawi:
"Diantara petunjuk yang diajarkan oleh Nabi adalah bahwa beliau biasa melakukan pengobatan untuk diri sendiri dan juga memerintahkan orang lain yang terkena penyakit baik itu keluarga atau para sahabat beliau untuk melakukan pengobatan sendiri. Namun beliau dan para sahabatnya tidak memiliki kebiasaan menggunakan obat-obatan kimia yang disebut Eqrobadjin*.
Kebanyakan obat-obatan yang mereka gunakan adalah makanan sehat non kimiawi. Terkadang makanan sehat itu mereka campurkan dengan zat lain sebagai pengimulsi atau sekedar unttuk menghilangkan bentuk asalnya saja. Obat-obatan berupa makanan sehat itu adalah jenis obat yang biasa digunakan oleh berbagai etnis di berbagai negara, baik itu bangsa Arab, Turki, dan kalangan kaum Badui dan yang lainnya secara keseluruhan. Hanya bangsa Romawi dan Yunani yang gemar menggunakan obat-obatan kimia. Sementara orang-orang India juga lebih banyak menggunakan obat-obatan berupa makanan sehat.
Kalangan medis sepakat bahwa selama penggunaan makanan sehat sudah cukup digunakan dalam pengobatan, tidak perlu menggunakan obat. Selama bisa menggunakan obat-obatan sederhana, tidak perlu menggunakan obat-obatan kimia".
Kisah nyata yang pernah saya dengar langsung dari seorang guru herbalis kejadian yang dialami seorang yang memiliki penyakit dalam yang sangat berat dan sudah kritis dan sudah difonis umurnya sekian minggu, berputus asa bersama suaminya. akhirnya dia menemui guru herbalis tersebut dan ketika dia melihat hasil rontgen nya (+-);
Guru herbalis berkata: "ibu tenang aja ga apa-apa kok, ini nggak parah".
Si Penderita: "yang benar aja Pak, itu hasil yang sudah paten, mungkin Bapak salah lihat".
Guru herbalis berkata: "tidak apa-apa ibu tenang aja insya Allah bisa disembuhkan".
Akhirnya ketika si Penderita pasrah dan mau ditangani oleh Sang Guru herbal itu, segera saja Sang Guru memberikan beberapa resep herbal alami yang diperoleh dari tanaman organik bebas pestisida dan zat kimia.
Alhamdulillah Si Penderita yang sudah divonis umurnya pendek sekitar dua minggu akhirnya, alhamdulillah sudah lebih dua minggu bahkan setahun lebih Si Penderita itu sehat wal afiat.
Wallahu A'lam.
ditulis oleh Abu Abdillah Riza
*Eqrobadjin adalah ilmu yang berpangkal pada penyelidikan dan eksperimen terhadap berbagai jenis penyakit, lalu menyelidiki berbagai jenis obat-obatan sebagai penangkalnya, dengan mencampurkan satu jenis obat dengan yang lain.
Ada pernyataan yang mengatakan bahwa ketika sakit datang maka saya bergegas mencari dan mengkonsumsi obat-obatan yang banyak beredar karena disamping harganya murah reaksinya juga cepat, kalau herbal disamping harganya mahal juga reaksinya lama.
Ketahuilah, pemahaman seperti di atas sepintas kelihatan masuk di akal akan tetapi pada hakekatnya bukanlah suatu solusi yang menghasilkan hasil yang bersih, memuaskan, dan alami.
Dan tidak sedikit orang yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi obat-obatan yang mengandung zat kimia pada waktu yang dekat, sakitnya berkurang akan tetapi di hari-hari mendatang sakitnya berulang kembali.
Dan hal yang perlu diketahui bahwasanya tubuh kita apabila sejak bayi sudah dibiasakan mengkonsumsi zat-zat yang mengandung kimia maka ketika sudah besar dia akan mencari obat yang mengandung zat kimia pula karena hal itu memiliki korelasi hubungan yang saling memiliki ketergantungan.
Berbeda dengan orang yang sudah terbiasa sejak bayi mengkonsumsi makanan-makanan yang alami dan tidak mengandung zat kimia maka dia jarang sekali terhinggap penyakit dan apabila sakit cepat disembuhkan dan tidak meninggalkan sisa-sisa penyakit tersebut.
Hal ini penulis utarakan karena terinspirasi dengan ilmu herbalis dan kitab Ath Thibbun Nabawi yang ditulis oleh Al Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyyah -semoga Allah merahmatinya-, pengobatan yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu'alaihi wa sallam.
Ibnul Qayyim Al Jauziyyah rahimahulloh mengatakan di dalam kitab Ath Thibbun Nabawi:
"Diantara petunjuk yang diajarkan oleh Nabi adalah bahwa beliau biasa melakukan pengobatan untuk diri sendiri dan juga memerintahkan orang lain yang terkena penyakit baik itu keluarga atau para sahabat beliau untuk melakukan pengobatan sendiri. Namun beliau dan para sahabatnya tidak memiliki kebiasaan menggunakan obat-obatan kimia yang disebut Eqrobadjin*.
Kebanyakan obat-obatan yang mereka gunakan adalah makanan sehat non kimiawi. Terkadang makanan sehat itu mereka campurkan dengan zat lain sebagai pengimulsi atau sekedar unttuk menghilangkan bentuk asalnya saja. Obat-obatan berupa makanan sehat itu adalah jenis obat yang biasa digunakan oleh berbagai etnis di berbagai negara, baik itu bangsa Arab, Turki, dan kalangan kaum Badui dan yang lainnya secara keseluruhan. Hanya bangsa Romawi dan Yunani yang gemar menggunakan obat-obatan kimia. Sementara orang-orang India juga lebih banyak menggunakan obat-obatan berupa makanan sehat.
Kalangan medis sepakat bahwa selama penggunaan makanan sehat sudah cukup digunakan dalam pengobatan, tidak perlu menggunakan obat. Selama bisa menggunakan obat-obatan sederhana, tidak perlu menggunakan obat-obatan kimia".
Kisah nyata yang pernah saya dengar langsung dari seorang guru herbalis kejadian yang dialami seorang yang memiliki penyakit dalam yang sangat berat dan sudah kritis dan sudah difonis umurnya sekian minggu, berputus asa bersama suaminya. akhirnya dia menemui guru herbalis tersebut dan ketika dia melihat hasil rontgen nya (+-);
Guru herbalis berkata: "ibu tenang aja ga apa-apa kok, ini nggak parah".
Si Penderita: "yang benar aja Pak, itu hasil yang sudah paten, mungkin Bapak salah lihat".
Guru herbalis berkata: "tidak apa-apa ibu tenang aja insya Allah bisa disembuhkan".
Akhirnya ketika si Penderita pasrah dan mau ditangani oleh Sang Guru herbal itu, segera saja Sang Guru memberikan beberapa resep herbal alami yang diperoleh dari tanaman organik bebas pestisida dan zat kimia.
Alhamdulillah Si Penderita yang sudah divonis umurnya pendek sekitar dua minggu akhirnya, alhamdulillah sudah lebih dua minggu bahkan setahun lebih Si Penderita itu sehat wal afiat.
Wallahu A'lam.
ditulis oleh Abu Abdillah Riza
*Eqrobadjin adalah ilmu yang berpangkal pada penyelidikan dan eksperimen terhadap berbagai jenis penyakit, lalu menyelidiki berbagai jenis obat-obatan sebagai penangkalnya, dengan mencampurkan satu jenis obat dengan yang lain.
0 komentar:
Posting Komentar