ZIARAH
MAKAM HUSAIN LEBIH UTAMA DARI HAJI KE BAITULLAH
Dalam
kitab Wasail asy-Syiah karangan al-Hurr al-'Amily (jilid I, hal 371) dan di
dalam kitab al-Mazar karangan al-Mufid (hal 58) disebutkan: Dari Yunus bin
Dzobyan, berkata Abu Abdillah, "Barang siapa yang ziarah ke makam Husain
pada malam pertengahan bulan Sya'ban, malam Idul Fitri dan malam hari Arafah dalam
satu tahun, niscaya Allah akan tuliskan baginya pahala 1000 ibadah haji yang
mabrur, 1000 ibadah umrah yang diterima dan akan dikabulkan baginya 1000 doa
yang berkenaan dengan kebutuhan-kebutuhan dia di dunia dan akhirat."
Bahkan
menurut orang-orang Rafidhah, para penziarah makam Husain itu lebih utama
daripada orang-orang yang berada di padang
Arafah.
Dalam kitab Wasail asy-Syiah karangan al-Hurr al-'Amily (jilid X,hal
361) dan kitab Tahdzib al-Ahkam karya Abu Ja'far ath-Thusy (jilid VI, hal 42)
disebutkan: Dari Ali bin Asbath, dari sebagian sahabat-sahabat kami, dari Abu
Abdillah 'alaihi salam bahwa dia ditanya, "Benarkah Allah mendahulukan
'menengok' para peziarah makam Ali bin Husain 'alaihi salam sebelum 'menengok'
orang-orang yang berada di padang
Arafah?", "Betul" jawabnya. Lantas dia kembali ditanya,
"Bagaimana itu bisa terjadi?" Dia menjawab, "Karena di antara
orang-orang yang berada di padang
Arafah terdapat anak-anak hasil perzinaan, adapun para penziarah makam Husain
seluruhnya suci tidak ada satupun anak hasil perzinaan." (Bagaimana
mungkin mereka menganggap semua orang Syi'ah suci dan bukan hasil perzinaan,
padahal zina (baca: nikah mut'ah) sendiri mereka anggap merupakan salah satu
ritual ibadah yang paling utama?!! (-pen).
Na'udzubillah!
Dalam
kitab Tahdzib al-Ahkam karya Abu Ja'far ath-Thusy (jilid V, hal 372)
disebutkan: Dari Zaid asy-Syahham, dari Abu Abdillah 'alaihi salam berkata,
"Barang siapa yang ziarah makam Abu Abdillah (Husain) 'alaihis salam pada
hari 'Asyura sedang dia mengetahui hak-haknya, seakanakan dia telah menziarahi
Allah di 'Arsy-Nya."
Na'udzubillah
dari ghuluw dan kesesatan ini!
Biarkan
Syi'ah Berbicara Tentang Agamanya, Abdullah Zain, Lc, hal. 20-21.
[syiahindonesia.com].
[hidayahsalaf.blogspot.com]
0 komentar:
Posting Komentar