Bagaimana Manusia Diciptakan
Lajnah Daimah
Pertanyaan:
Apakah boleh kita memahami ditiupkannya roh pada janin setelah empat bulan bahwa kehidupan sperma (laki-laki) yang sudah menyatu dengan ovum dari wanita dan berbentuk janin, tidak memiliki ruh? atau bagaimana?
Jawaban:
Kumpulan Fatwa Lajnah Da'imah, hal. 32.
Disalin dari buku Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 1, penerbit Darul Haq.
Apakah boleh kita memahami ditiupkannya roh pada janin setelah empat bulan bahwa kehidupan sperma (laki-laki) yang sudah menyatu dengan ovum dari wanita dan berbentuk janin, tidak memiliki ruh? atau bagaimana?
Jawaban:
Masing-masing dari sperma (laki-laki) dan ovum (wanita) memiliki
perkembangan hidup tersendiri yang sesuai dengannya jika tidak
mengalami gangguan. Perkembangan hidup ini dapat meng-kondisikan
masing-masingnya atas izin Allah dan takdirNya untuk menyatu. Maka,
saat itulah terbentuk janin -jika dikehendaki oleh Allah-. Lalu ia
juga mengalami perkembangan hidup yang sesuai dengannya, yaitu
kehidupan pertumbuhan dan perpindahan dari satu fase ke fase yang
lain sebagaimana telah dikenal. Kemudian, bila ditiupkan roh
padanya, maka ia akan berproses dengan kehidupan yang lain atas izin
Allah, Yang Maha lembut Lagi Maha Mengetahui.
Meski apapun yang diupayakan oleh manusia sekalipun dia seorang dokter yang profesional, dia tidak akan mengetahui semua rahasia kehamilan, sebab-sebab serta fase-fasenya. Dia hanya mengetahui tentangnya melalui ilmu yang dikuasainya, demikian pula dengan pemeriksaan dan percobaan terhadap sebagian kejadian dan kondisi. Dalam hal ini, Allah سبحانه و تعالى berfirman,
"Allah mengetahui apa yang dikandung oleh perempuan, dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah. Dan segala sesuatu pada sisiNya ada ukurannya. Yang mengetahui semua yang ghaib dan yang tampak; Yang Maha besar lagi Maha tinggi." (Ar-Ra'd: 8-9).
Juga firmanNya,
"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisiNya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim." (Luqman: 34).
Wa shallallahu wa sallama 'ala Nabiyyina Muhammad.
Rujukan:Meski apapun yang diupayakan oleh manusia sekalipun dia seorang dokter yang profesional, dia tidak akan mengetahui semua rahasia kehamilan, sebab-sebab serta fase-fasenya. Dia hanya mengetahui tentangnya melalui ilmu yang dikuasainya, demikian pula dengan pemeriksaan dan percobaan terhadap sebagian kejadian dan kondisi. Dalam hal ini, Allah سبحانه و تعالى berfirman,
"Allah mengetahui apa yang dikandung oleh perempuan, dan kandungan rahim yang kurang sempurna dan yang bertambah. Dan segala sesuatu pada sisiNya ada ukurannya. Yang mengetahui semua yang ghaib dan yang tampak; Yang Maha besar lagi Maha tinggi." (Ar-Ra'd: 8-9).
Juga firmanNya,
"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisiNya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim." (Luqman: 34).
Wa shallallahu wa sallama 'ala Nabiyyina Muhammad.
Kumpulan Fatwa Lajnah Da'imah, hal. 32.
Disalin dari buku Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 1, penerbit Darul Haq.
Sumber: http://fatwa-ulama.com
http://hidayahsalaf.blogspot.com/
0 komentar:
Posting Komentar