Posted on 1 April 2008 by Admin Blog Sunniy Salafy
Asy-Syaikh Husain bin ‘Audah Al-Awayisyah
Dari Abdullah Bin Mas’ud radhiayallahu’anhu
dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam
hatinya ada sebesar dzarrah dari kesombongan.” Salah seorang shahabat lantas
bertanya: “Sesungguhnya seseorang senang jika bajunya bagus dan sandalnya
baik?” Maka beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah Dzat yang Maha Indah dan
senang dengan keindahan, Al-Kibru(sombong) adalah menolak kebenaran dan
meremehkan manusia.”(HR Muslim dalam Shahih-nya, Kitabul Iman, Bab: Tahrimul
Kibri wa Bayanuhu)
Dalam riwayat lain:
“Tidak akan masuk neraka seseorang yang di
dalam hatinya ada sebesar biji sawi dari keimanan dan tidak akan masuk surga
orang yang di dalam hatinya ada sebesar biji sawi dari kesombongan.”(HR Muslim
dalam Shahih-nya, Kitabul Iman, Bab: Tahrimul Kibri wa Bayanuhu)
Nabi telah menjelaskan Al-kibru (kesombongan)
itu adalah: menolak kebenaran dan merendahkan manusia. Adapun batharul haq
artinya mengingkari kebenaran dan menolaknya. Sedang ghomthunaas artinya
meremehkan mereka (manusia).
Maka orang yang sombong, selalu berambisi
untuk meninggikan dirinya di hadapan Allah Ta’ala dengan cara menolak syariat
dan ajaran agama. Padahal perkataan yang benar adalah dari Kitabullah dan
Sunnah rasul-Nya dan dia meninggikan dirinya di hadapan manusia sehingga
mengolok-olok, meremehkan serta menjelek-jelekan mereka.
Sesungguhnya sombong adalah meremehkan sang
Khaliq (Allah ‘Azza wa Jalla) dan sekaligus meremehkan makhluk(manusia), kita
berlindung kepada Allah Ta’ala dari sifat tersebut.
Allah ‘Azza wa Jalla telah berfirman:
وَأَنْ
لا تَعْلُوا عَلَى اللَّهِ إِنِّي آتِيكُمْ بِسُلْطَانٍ مُبِينٍ
“Dan janganlah kamu menyombongkan diri
terhadap Allah. Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa bukti yang
nyata.” [Ad-Dhukhan 19]
Ibnu Katsir menjelaskan tentang tafsir
firman Allah :
“dan janganlah kamu menyombongkan diri
terhadap Allah.”
Yakni: Janganlah kalian sombong dari
mengikuti ayat-ayat-Nya dan melaksanakan hujah-hujah-Nya serta mengimani
bukti-bukti-Nya. Sebagaimana firman-Nya ‘Azza wa Jalla :
“Dan demikianlah telah pasti berlaku
ketetapan azab Rabb-mu terhadap orang-orang kafir, karena sesungguhnya mereka
adalah penghuni neraka.”[Ghafir:6]
[Dinukil dari buku Tawadhu’ kedudukannya
dalam agama oleh Asy-Syaikh Husain bin ‘Audah Al-Awayisyah terbitan Maktabah
Al-Ghuroba’ halaman 22-24]
0 komentar:
Posting Komentar