yufid.com

Selasa, 27 Juni 2023

Puasa Arafah Berbeda lagi

Posted by Abu Abdillah Riza Firmansyah On 01.17 No comments

 https://www.youtube.com/live/hSNweZ_Kgw8?feature=share . 


Puasa Arafah Berbeda lagi....


Di Arafah hari ini adalah tanggal 9 Dzulhijjah 1444 Hijriah bertepatan 27 Juni 2023. Versi Di Indonesia 9 Dzulhijjah besok tanggal 28 Juni 2023.


Bagi yang terbiasa bahs ilmiy tentang Masail Fiqhiyyah atau lainnya tentu akan lebih bijak menyikapi perbedaan, namun yang perlu menjadi catatan tidak setiap orang bebas komen dengan berbagai macam isyarat tertentu yang menjurus untuk membela satu pendapat, sehingga kadang membuat kita lalai dari berdzikir kepada Allah Ta'ala.

Khilaf atau perbedaan pendapat ada sejak dahulu, apakah satu Matla' ataukah Khilaf Mathali'.


Pertama,

Bagi yang berpuasa Arafah jika mengikuti ru'yah pemerintah untuk tahun 1444 hijriah/ kali ini berarti puasanya pada hari Rabu 28 Juni 2023.

Masing-masing memiliki hujjah diantaranya mereka mengikuti fatwa Syaikh Muhammad bin Sholih Al-'Utsaimin dan Syaikh Sholih Al Fauzan karena mengikuti pemerintah berdasarkan dalil "Al Adha Yauma Tudhohhuun" dan alasan lainnya.


Kedua,

Bagi yang berpuasa Arafah yang mengikuti ru'yah hilal di bawah 3° pun patut dihargai karena sudah melihat hilal walaupun di bawah 3° ditambah lagi jika mengikuti satu Matla' berarti puasanya pada hari Selasa 9 Dzulhijjah 1444 H/ 27 Juni 2013.

Hujjahnya, diantaranya mereka mengikuti fatwa Syaikh Prof.Dr. Sulaiman Ar Ruhaily dan Syaikh Mushthofa Al Adawy karena mengikuti satu Matla' dan alasan lainnya adalah karena Arafah bukan hanya berkaitan dengan waktu akan tetapi berkaitan juga dengan tempat. 

Demikian juga didasari beberapa dalil riwayat "Suila 'an Shaumi yaumi 'Arafah, faqola: Yukaffirussanatal madhiyah wal baqiyah" juga alasan qaidah Fiqhiyyah yang menyatakan "Al Hukmu Yaduru Ma'a 'illatihi wujudan wa 'adaman" artinya bahwa hukum itu tergantung ada atau tidak sebabnya, jadi jika sudah mendengar kabar/sebab bahwa hilal sudah terlihat maka berarti disyariatkan berpuasa terlebih dengan kita dipermudah dengan sarana prasarana canggih zaman ini.


Kesimpulannya, bahwa masalah fiqih tidak tertutup pintu ijtihad artinya terbuka, dan khilaf(perbedaan) dalam fiqih juga sejak zaman Sahabat pernah terjadi, sehingga kita harus saling menghargai satu sama lainnya, masing-masing Ulama juga memiliki kelebihan yang patut kita ambil ilmunya agar kita lebih semangat dalam mengkaji ilmu agama.


Wallahu A'lam

_____

كتبه الفقير إلى عفو ربه

أبو عبد الله ريزا فيرمنشاه

(طالب دكتوراه قسم الحديث بجامعة خاتم المرسلين)





0 komentar:

Cari Artikel Hidayahsalaf