yufid.com

Minggu, 17 Desember 2017

Satu Ghibah Mencemarkan Air Laut

Posted by Abu Abdillah Riza Firmansyah On 01.55 No comments
1 ghibah dapat mencemarkan air laut

Dari A'isyah -Radhiyallohu'anha- berkata; "aku berkata kepada Nabi -Shallallohu'alaihi wa sallam- : "Cukup bagimu dari Shofiyyah begini dan begini". Nabi -Shallallohu'alaihi wa sallam- berkata: "Sungguh kamu telah mengatakan sebuah kalimat yang jika dicampur dengan air laut niscaya akan tercemar".
HR. Abu Dawud

Hanya sebuah kalimat saja dapat membuat air laut tercemar. Maka bagaimana jika banyak kalimat yang kita ucapkan dapat menyakiti sesama hamba Allah pada majelis-majelis gosip?.

Banyak orang yang menyepelekan dosa ghibah sampai banyak tersebar sehingga akan mencemarkan kejernihan persaudaraan.

Ghibah adalah penyakit berbahaya yang jika dibiarkan maka akan terus menyebar dan merusak kehidupan yang akan menghantarkan pelakunya kepada bahaya di akhirat kelak.

ﻋَﻦْ ﻣُﻌَﺎﺫِ ﺑْﻦِ ﺟَﺒَﻞٍ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ، ﻗَﺎﻝَ : ﻗُﻠْﺖُ : ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ، ﺃَﻧُﺆَﺍﺧَﺬُ ﺑِﻤَﺎ ﻧَﻘُﻮﻝُ ؟ ﻗَﺎﻝَ : " ﺛَﻜِﻠَﺘْﻚَ ﺃُﻣُّﻚَ ﻳَﺎ ﺍﺑْﻦَ ﺟَﺒَﻞٍ ، ﻭَﻫَﻞْ ﻳَﻜُﺐُّ ﺍﻟﻨَّﺎﺱَ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﻨَﺎﺧِﺮِﻫِﻢْ ﺇِﻻ ﺣَﺼَﺎﺋِﺪُ ﺃَﻟْﺴِﻨَﺘِﻬِﻢْ ؟ . ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺣﻤﺪ
Dari Muadz bin Jabal -Radhiyallohu'anhu- berkata: 'Aku berkata, 'wahai Rasululloh apakah kita akan disiksa karena ucapan?', Beliau menjawab: "Celaka(kasian) kamu wahai Ibnu Jabal, bukankah manusia dicampakkan ke dalam neraka di atas hidung-hidung mereka melainkan hasil dari ucapannya".
HR. Ahmad

Dosa ghibah telah disifatkan di dalam Al Qur'an adalah seperti bangkai, maka apakah ada orang yang mau makan bangkai?

Memprihatinkan sekali khususnya pada era modern ini dimana ghibah ini muncul melalui sarana-sarana modern yang lebih memudahkan orang untuk melakukan ghibah kepada orang lain.

Melalui sarana-sarana alat media sosial dan informasi tersebut orang gampang dan cepat sekali mengumbar kata-kata ghibah san semisalnya sehingga akan memperkeruh suasana grup atau perkumpulan pada media komunikasi tersebut.
Namun sejalan dengan itu timbul pertanyaan apakah keruhnya suasana perkumpulan tersebut dapat bersih kembali secepat berita dan pencemaran yang menyebar??


Diterjemahkan secara bebas oleh Abu Abdillah dari
https://saaid.net/daeyat/badriya/133.htm

0 komentar:

Cari Artikel Hidayahsalaf