yufid.com

Minggu, 05 April 2015

Pesantren, Antara Kualitas dan Kuantitas

Posted by Abu Abdillah Riza Firmansyah On 01.47 No comments
Tarbiyah bukan sekedar Ta’lim

إنَّ الحمد للّه، نحمدُه ونستعينه ونستغفره، ونعوذُ باللّه من شرورِ أنفسنا، وسيئاتِ أعمالِنا، من يهدِهِ الله فلا مضل له، ومن يضللْ فلا هاديَ له، وأشهدُ أن لا إله إلا اللّه وحدَه لا شريك له، وأشهدُ أن محمداً عبدُه ورسولُه.
" يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ ".
" يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا ".
" يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا ".
أما بعد، فإن أصدقَ الحديث كتابُ اللّه، وأحسنَ الهَدي هديُ محمد - صلى الله عليه وسلم -، وشرَّ الأمور محدثاتُها، وكل مُحْدَثة بدعةٌ ، وكل بدعة ضلالةٌ، وكل ضلالة في النار.
Kaum muslimin sidang Jum’at rahimani wa rahimakumulloh..

Segala puji hanya bagi Alloh, yang telah memberikan kepada kita nikmat yang sangat banyak dan tak terhingga jumlahnya. Semoga shalawat serta salam tercurah kepada Nabi kita Muhammad shallallohu’alaihi wa sallam, keluarga beserta para sahabatnya yang setia kepada ajaran beliau.
Sungguh menggembirakan dan melegakan hati ketika ada di sekitar kita orang-orang yang senantiasa melakukan kebaikan-kebaikan berupa ibadah, muamalah, serta pola hidup tentram damai dan harmonis di atas bimbingan syariat Islam menurut dua pokok hukum Islam yakni Al Qur’an dan As Sunnah secara kaffah atau menyeluruh.

Sebagai contoh ketika adzan telah dikumandangkan maka segala aktifitas keduniaan di tunda sementara waktu guna menjawab seruan syariat hayya ‘alassholah bersegera menuju masjid. Ketika bermuamalah dan bergaul saling mengayomi, saling bantu membantu dalam hal ketaatan dan kebaikan, saling memaafkan apabila ada kesalahan, berbaik sangka kepada orang yang sholeh dan tidak mengumbar aib mereka.

Pesantren adalah salah satu wadah atau sarana diantara beberapa sarana untuk membentuk kepribadian seorang muslim yang unggul dalam hal pembentukan kepribadian yang baik  atau SDM. Apabila kita memperhatikan bagaimana Rasul Kita Muhammad shallallohu’alaihi wa sallam dalam mentarbiyah sungguh padanya terdapat suri tauladan yang baik dan cukup bagi orang-orang yang benar-benar beriman. Sehingga lahirlah generasi unggul yang mengharumkan nama Islam seantero negeri, nama-nama murid Beliau dari kalangan para sahabat seperti Abu Bakr Asshiddiq yang memiliki keimanan yang tinggi selalu membenarkan dan melaksanakan sabda Rasululloh Muhammad shallallohu’alaihi wa sallam tanpa menimbang dan membandingkan dengan ilmu-ilmu kedunian yang disadur dari barat seperti yang ada saat sekarang ini, Umar bin Khotthob yang memiliki ketegasan dalam bersikap sehingga jelas darinya mana yang haq dan mana yang batil tanpa ada syubhat atau kerancuan pola fikir yang dibuat-buat oleh manusia, begitu pula para sahabat lainnya yang unggul dan berani mengorbankan jiwa dan raga untuk membela Islam di atas muka bumi ini.

Bandingkan dengan keadaan seperti saat sekarang ini yang jauh dari ilmu agama yang benar, jauh dari tarbiyah yang benar, jauh dari orang-orang berilmu dan orang-orang sholeh, sebaliknya mereka lebih banyak menimba ilmu-ilmu yang lainnya daripada ilmu Al Qur’an dan As Sunnah seperti yang difahami oleh para Salafussholeh dari kalangan para Sahabat, Tabi’in, At ba’uttabiin.

Ilmu hanya sekedar diajarkan dan dipelajari, nilai atau ijazah dan rapot menjadi patokan utama keberhasilan, Al Qur’an hanya sekedar dihafal dan diperlombakan, Al Hadits hanya sekedar dihafal dan diperlombakan, bahasa arab hanya dijadikan sebagai percakapan dan bukan untuk memahami kitab-kitab para Ulama’, Akhlaq sudah mulai memudar, dan tarbiyah hanya sekedar nama yang dipajang tanpa kefaqihan dan pemahaman yang benar.

Perhatikanlah ketika islamnya ‘Umair bin Wahb radhiyallohu’anhu, Nabi Shallallohu’alaihi wa sallam bersabda:
فَقِّهُوا أَخَاكُمْ فِي دِيْنِهِ, وَأَقْرِئُوْهُ القُرْآنَ
“Fahamkanlah saudara kalian dalam agamanya, dan ajarkanlah Al Qur’an kepadanya”
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Abdirrohman berkata: ‘Telah mengkhabarkan kepada kami orang yang telah mengajarkan Al Qur’an kepada kami dari Para Sahabat Nabi Shallallohu’alaihi wa sallam, bahwasanya mereka belajar Al Qur’an dari Rasululloh Shallallohu’alaihi wa sallam sepuluh ayat akan tetapi tidak melanjutkan ayat lainnya sampai mereka mengetahui pada (sepuluh ayat) ini dari ilmu dan amal, mereka berkata: “maka kami dulu diajarkan ilmu dan beramal”.

Dan adalah para salaf kita yang sholeh mereka menamakan orang yang mengajarkan anak-anak dengan sebutan Muaddib (orang yang mengajarkan adab) dan Murobbi (orang yang mentarbiyah).  
                                   
Ibnul Mubarok berkata:
تَعَلَّمْنَا الأَدَبَ ثَلاَثِيْنَ عَامًا, وَتَعَلَّمْنَا العِلْمَ عِشْرِيْنَ
“Kami mempelajari adab selama tiga puluh tahun, dan belajar ilmu selama dua puluh tahun”
Ibnu Sirin berkata:
كَانُوا يَتَعَلَّمُوْنَ الهُدَى كَمَا يَتَعَلَّمُوْنَ العِلْمَ
“Mereka mempelajari petunjuk (Ketaqwaan/adab) sebagaimana mempelajari ilmu”
Ibnul Mubarok meriwayatkan dari Ibnul Hasan berkata:
نَحْنُ إِلَى كَثِيْرٍ مِنَ الأَدَبِ أَحْوَجُ مِنَّا إِلَى كَثِيْرٍ مِنْ حَدِيْثٍ
“Kami lebih banyak membutuhkan adab daripada banyak hadits”
Semoga khutbah yang pertama ini bermanfaat...
أقول قول هذا وأستغفر الله لي ولكم ولسائر المسلمين من كل ذنب, فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم

[Khutbah ke 2]

Kaum muslimin sidang jum’at rahimani wa rahimakumulloh

Marilah kita tadabbur firman Alloh yang satu ini dan jangan sampai kita lalai sebagaimana Alloh akan melalaikan kita di akhirat kelak

{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَاراً وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلائِكَةٌ غِلاظٌ شِدَادٌ لا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ}
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. QS. At Tahrim: 6

Ibnu Katsir rahimahulloh berkata di dalam tafsirnya: “Perintahkanlah mereka kepada yang ma’ruf dan cegahlah dari yang mungkar dan janganlah tinggalkan mereka begitu saja, sehingga akan dimakan oleh api neraka” [Tafsir Ibnu Katsir 3/154]

Kenyataan yang kita saksikan adalah sebagian orang yang telah mengajarkan orang lain atau dipanggil sebagai orang yang alim akan tetapi ia sendiri masih memiliki banyak kerancuan-kerancuan atau syubhat, syahwat sehingga ditemukan seorang penghafal Al Qur’an tidak lagi sering berinteraksi dengan hafalannya, malas, mencari ilmu yang menimbulkan syubhat, dan terang-terangan nonton film dengan iringan musik di hadapan temannya. Kita berlindung dari hal yang semacam ini. Dan semoga Alloh mengampuni dosa dan menerima taubat kita. Amin

ألا وصلوا وسلموا رحمكم الله على خير البرية وأزكى البشرية فقد أمركم الله بذلك فقال : إن الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليماً )
اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم..
أسأل الله تبارك وتعالى أن يجعل هذا العمل في ميزان حسناتنا, وأن يجعله حجة لنا لا علينا, وأن ينفع به طلاب العلم في كل مكان, وأن يغفر لي ولوالدي ولأساتذتي وجميع من لهم حق علي, ولسائر المؤمنين والمؤمنات, إنه ولي ذلك والقادر عليه, وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العلمين.
  Disusun oleh Abu Abdillah Riza
www.hidayahsalaf.blogspot.com




0 komentar:

Cari Artikel Hidayahsalaf