yufid.com

Sabtu, 25 Mei 2013

Murahnya biaya pendidikan

Posted by Abu Abdillah Riza Firmansyah On 04.22 No comments

Murahnya biaya pendidikan termasuk Bab Kemudahan di dalam Agama
Segala puji hanya bagi Alloh Ta’ala semoga shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad shallallohu’alaihi wasallam.
Kita patut bersyukur dengan kemajuan dakwah Ahlussunnah wal Jama’ah di bumi Nusantara yang kita cintai ini.
Suatu kabar gembira yang patut kita jaga dengan bersyukur kepada Alloh Ta’ala, mendukungnya dengan kita senantiasa mengamalkan ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah yang dipimpin oleh Nabi shallallohu’alaihi wasallam beserta para sahabat, mendukung dengan do’a, mendakwahkannya baik dengan lisan maupun tulisan, ta’awun yang syar’I dan cara-cara yang tepat sesuai contoh para Salafussholeh dari kalangan para Sahabat, serta orang-orang yang setia mengikuti ajaran Mereka.
Murahnya biaya pendidikan dan tidak membebani orang dengan biaya yang tinggi merupakan salah satu wujud nyata bukti bahwa kita mendukung dakwah yang suci penuh hikmah dan kemudahan
Nabi kita Muhammad shallallohu’alaihi wasallam bersabda:
يَسِّرُوا ، وَلاَ تُعَسِّرُوا وَسَكِّنُوا ، وَلاَ تُنَفِّرُوا.
“Berikanlah kemudahan kepada orang dan janganlah mempersulit mereka. Berikanlah mereka ketenangan dan janganlah membuat mereka lari”.  [HR. Bukhori no.6120, Muslim, Ahmad, dll]
Di dalam kita At Taisir bisyarh al Jami’ Ash Shogir  juz 2 halaman 980 menyebutkan bahwa makna hadits di atas; “Mudahkanlah orang dengan cara yang dapat melunakkan hati mereka agar mereka mendapatkan pengarahan dan pengajaran”.
Pendidikan di pondok pesantren ataupun ma’had dan semisalnya adalah dakwah. Dan ketika nama dakwah sudah terpampang maka segala sesuatu yang berkaitan dengan dakwah harus diperhatikan sebenar-benarnya. Mulai bagaimana kriteria syarat-syarat para pendakwah, berkaitan dengan dari mana mereka menimba ilmu, mengamalkan ilmu, dakwah dengan hikmah dan rahmatan lil alamin bagi seluruh alam dan tidak dibeda-bedakan di dalam masalah hak mendapat pendidikan baik yang kaya ataupun yang miskin, yang tua atapun yang muda, yang laki ataupun yang perempuan kecuali yang menjadi pembedanya adalah materi mana yang layak bagi yang awam, bagi yang berilmu dan seterusnya.
Dan ingatlah di dalam kitab-kitab hadits telah menyebutkan tentang bahwasanya mayoritas kebanyakan para pengikut Nabi adalah dari kalangan orang-orang miskin. bahkan, Nabi kita shallallohu’alaihi wasallam berdoa agar dikumpulkan bersama orang-orang miskin kelak di akhirat
وَاحْشُرْنِي فِي زُمْرَةِ الْمَسَاكِينِ

“Ya Alloh himpunkanlah aku bersama orang-orang miskin”. [HR. At Tirmidzi dan Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Al Albani di dalam Ash Shohihah 308 dan Irwaul ghalil 861]
Timbangan kemuliaan dan ketinggian derajat di dalam Islam bukanlah dipandang dari jabatan dan kekayaan akan tetapi ketakwaan bahkan diantara sebab-sebab pendukung kejayaan dakwah setelah dari Alloh adalah disebabkan orang-orang lemah diantaranya orang-orang miskin, anak-anak, dan semisalnya.
هَلْ تُنْصَرُونَ وَتُرْزَقُونَ إِلاَّ بِضُعَفَائِكُمْ
“Bukankah kalian ditolong dan diberikan rezeki disebabkan orang-orang yang lemah” [HR. Bukhori no.2896]
Maka semoga Alloh memberikan kita semua petunjukNya yang lurus agar kita dapat memberikan kemudahan kepada orang-orang yang lemah dan tetap tegar di atas manhaj Salafussholeh manhajnya Nabi dan para Sahabatnya. Amin

 Abu Abdillah Riza
  

0 komentar:

Cari Artikel Hidayahsalaf