الدنيا سجن المؤمن وجنة الكافر
Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi
orang kafir,
apa makna hadits ini?
Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin menjawab:
Arti hadits ini bahwasanya dunia bagaimanapun besar
kenikmatannya, indah hari-harinya, dan bangunan nan rupawan maka hal itu ibarat
penjara bagi seorang mukmin dikarenakan orang mukmin akan mendapatkan
kenikmatan yang lebih utama, sempurna, dan tinggi kelak. Adapun orang kafir
maka dunia adalah surganya karena ia mendapatkan kenikmatan di dalamnya dan
lupa akhirat sebagaimana yang difirmankan oleh Alloh bahwa orang kafir apabila
meninggal tidak mendapatkan apa-apa kelak kecuali neraka –kita berlindung
kepada Alloh-, Alloh berfirman:
(وَالَّذِينَ كَفَرُوا يَتَمَتَّعُونَ
وَيَأْكُلُونَ كَمَا تَأْكُلُ الْأَنْعَامُ وَالنَّارُ مَثْوىً لَهُم(
“dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia)
dan mereka makan seperti makannya binatang. dan Jahannam adalah tempat tinggal
mereka”.QS. Muhammad: 12
oleh karena itu rasa sakit yang ada di dunia dan
kegundahan di dalamnya apabila disandarkan kepada orang kafir merupakan surga
karena ia akan berpindah dari sebuah adzab kepada adzab neraka –kita berlindung
kepada Alloh-. Pernah disebutkan bahwa Ibnu Hajar Al-Asqolani –rahimahulloh-
pengarang kitab Fathul Bari beliau adalah hakim tertinggi di Mesir pada
masanya, pernah suatu hari melewati pasar dengan segerombolan kereta pedati,
kemudian pada suatu hari seorang Yahudi menegurnya dan berkata, ‘sesungguhnya
Nabi kalian berkata; Dunia itu penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang
kafir, mengapa bisa demikian sedangkan kamu memiliki kenikmatan duniawi dan
kehormatan (si Yahudi membandingkan dirinya sendiri sebagai orang fakir dan
terhina) maka kenapa bisa demikian?’. Ibnu Hajar –rahimahulloh- menjawab; ‘adapun
saya sebagaimana yang kamu lihat dari kenikmatan tersebut kalau
dibandingkan saya dengan orang mukmin yang akan mendapatkan kenikmatan surga
ibarat penjara, adapun kamu dengan kefakiran dan kehinaanmu disandarkan kepada
orang kafir yang akan mendapatkan neraka maka itu surga’, kemudian orang Yahudi
itu terkagum keheranan mendengarkan penjelasan itu kemudian bersaksi dengan
benar dan berkata; Asy Hadu Alla ilaha illalloh wa asy hadu anna Muhammadan
Rasululloh.
Fatawa syaikh Ibnu Utsaimin
sumber http://hidayahsalaf.blogspot.com/ diterjemahkan dari situs arab www.almeshkat.net
0 komentar:
Posting Komentar