BALASAN
BAGI ORANG YANG MEREMEHKAN SUNNAH DAN PELAKUNYA
Ditulis oleh Abu Abdillah Riza Firmansyah
Al-Lumbuki
1-القَاضِي
أَبُو الطَّيِّبِ يَقُوْلُ:
كُنَّا
فِي مَجْلِسِ النَّظَرِ بِجَامِعِ المَنْصُوْرِ، فَجَاءَ شَابٌّ خُرَاسَانِيٌّ، فَسَأَلَ
عَنْ مَسْأَلَةِ المُصَرَّاةِ، فَطَالَبَ بِالدَّلِيْلِ، حَتَّى اسْتَدَلَّ بِحَدِيْثِ
أَبِي هُرَيْرَةَ الوَارِدِ فِيْهَا، فَقَالَ - وَكَانَ حَنَفِيّاً -: أَبُو هُرَيْرَةَ
غَيْرُ مَقْبُوْلِ الحَدِيْثِ. فَمَا اسْتَتَمَّ كَلاَمَهُ حَتَّى سَقَطَ عَلَيْهِ
حَيَّةٌ عَظِيْمَةٌ مِنْ سَقْفِ الجَامِعِ، فَوَثَبَ النَّاسُ مِنْ أَجْلِهَا، وَهَرَبَ
الشَّابُّ مِنْهَا وَهِيَ تَتْبَعُهُ.
فَقِيْلَ
لَهُ: تُبْ تُبْ .فَقَالَ: تُبْتُ. فَغَابَتِ الحَيَّةُ، فَلَمْ يُرَ لَهَا أَثَرٌ.
Al-Qodhi
Abu Ath-Thoyyib رحمه الله berkata:
"Kami pernah berada di majelis An-Nadhor di Jami' Al-Manshur. Lalu
datanglah seorang pemuda dari Khurosan untuk menanyakan tentang masalah mushorroh*,
kemudian dia mencari dalil sampai berdalil dengan hadits Abu Hurairoh. Dia (pemuda yang hanif) itu berkata:
"Haditsnya Abu Hurairoh tidak diterima",
belum menyelesaikan perkataannya sampai jatuhlah seekor ular yang besar dari atap masjid. Orang-orang melompat darinya juga pemuda tersebut sedangkan ular itu mengejarnya(pemuda itu). Maka ada orang yang berkata kepadanya: "Bertaubatlah, bertaubatlah!". Pemuda itu berkata: "Aku bertaubat". Kemudian seketika itu hilanglah ular tersebut dengan tidak meninggalkan jejak".
belum menyelesaikan perkataannya sampai jatuhlah seekor ular yang besar dari atap masjid. Orang-orang melompat darinya juga pemuda tersebut sedangkan ular itu mengejarnya(pemuda itu). Maka ada orang yang berkata kepadanya: "Bertaubatlah, bertaubatlah!". Pemuda itu berkata: "Aku bertaubat". Kemudian seketika itu hilanglah ular tersebut dengan tidak meninggalkan jejak".
[Sanadnya adalah para Imam. Lihat Siyar
A'lam An-Nubala` 2/619, Tarikh Al-Islam oleh Adz-Dzahabi 2/55, Al-Bidayah
wan Nihayah oleh Ibnu Katsir 12/208.]
* Upaya untuk menahan dan mengumpulkan air susu hewan untuk dijual
ketika susunya sudah banyak.
2-عَنْ ابْنِ عَبّاَسٍ أَنَّ
رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: (( لاَ تَطْرُقُوْا النِّسَاءَ
لَيْلاً – يَعْنِيْ إِذَا قَدِمَ أَحَدُكُمْ مِنْ سَفَرٍ لاَ يَأْتِي أَهْلَهُ إِلاَّ
نَهَاراً )). قَالَ: فَقَدِمَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَافِلاً
مِنْ سَفَرٍ وَذَهَبَ رَجُلاَنِ فَسَبَقَا بَعْدَ قَوْلِ رَسُوْلِ اللهَِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَيَا أَهْلَيْهِمَا فَوَجَدَ كُلُّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا مَعَ
أَهْلِهِ رَجُلاً.
Dari
Ibnu Abbas t, bahwasanya Rasululloh r bersabda: "Janganlah kalian
mendatangi istri kalian dengan tiba-tiba -yakni apabila salah seorang dari
kalian datang dari safar(bepergian) janganlah mendatangi istrinya kecuali pada
siang hari". Dia berkata: "Kemudian Rasululloh r mendatangi sebuah kafilah dari bepergian
dan ada dua orang yang pergi dengan mendahului setelah perkataan Rasululloh shallallohu'alaihi
wa sallam kemudian mereka berdua mendatangi istrinya masing-masing, maka
masing-masing dari mereka menemukan seorang lelaki bersama istrinya".
[HR. Ath-Thobroni dan Al-Bazzar dengan
ringkas dan di dalamnya ada Zam'ah bin Sholih dan dia dhoif, akan tetapi telah
dikuatkan. Lihat Majmu' Az-Zawa`id wa Manba' Al-Fawa`id 4/382 no. 7739.]
Faedah penting:
Imam
An-Nawawi رحمه الله berkata: "Adapun apabila
istrinya telah mengetahui kedatangan mereka maka tidak mengapa mendatanginya
kapan saja karena maknanya telah hilang".
[Lihat
Tuhfatul Ahwadzi 7/409.]
0 komentar:
Posting Komentar