SIKAP MUSLIM TERHADAP BENCANA ALAM
1. Berusaha Tenang, mengingat Allah dan tegar dari setiap berita.
Dianjurkan bagi seseorang agar tetap berusaha mengingat Allah, tenang dan tegar terhadap setiap berita yang dia dengar. Pengaruh berita sangat kuat terhadap gejolak hati, dikarenakan hati manusia itu berbolak-balik. Jangankan orang awam, terkadang orang beriman pun juga ikut merasa gelisah dari adanya kabar-kabar tentang prediksi bencana alam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
_“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”._
(QS. ar Ra’d: 28)
(QS. ar Ra’d: 28)
2. Taubat.
Tentunya taubat yang diterima adalah taubat nasuha yang sebenar-benar taubat. Memiliki 3 syarat pokok; melepas maksiat, menyesalinya, dan bertekad kuat untuk tidak kembali kepada maksiat.
Imam Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah berkata, “Kadang-kadang Allah mengizinkan bumi bernapas sehingga mengakibatkan gempa dan tsunami yang dahsyat, sehingga hal itu menjadikan ketakutan kepada Allah, kesedihan, _taubat_ dan berserah diri kepada Allah.”
Tentunya taubat yang diterima adalah taubat nasuha yang sebenar-benar taubat. Memiliki 3 syarat pokok; melepas maksiat, menyesalinya, dan bertekad kuat untuk tidak kembali kepada maksiat.
Imam Ibnu Qoyyim al-Jauziyyah berkata, “Kadang-kadang Allah mengizinkan bumi bernapas sehingga mengakibatkan gempa dan tsunami yang dahsyat, sehingga hal itu menjadikan ketakutan kepada Allah, kesedihan, _taubat_ dan berserah diri kepada Allah.”
Ali bin Abi Thâlib Radhiyallahu anhu berkata:
مَا نَزَلَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِذَنْبٍِ وَلاَ رُفِعَ بَلاَءٌ إِلاَّ بِتَوْبَةٍ
"Tidaklah musibah itu menimpa, kecuali disebabkan dosa, dan _musibah itu tidak akan diangkat kecuali dengan taubat."_
(Adda’ Wad Dawa’ Hal. 118)
(Adda’ Wad Dawa’ Hal. 118)
3. Tasbih
Imam Syafi’i mengatakan, “Obat yang paling mujarab untuk mengobati bencana adalah memperbanyak tasbih.” Imam as-Suyuthi berkomentar, “Hal itu karena dzikir dapat mengangkat bencana dan adzab, sebagaimana firman Allah:
Imam Syafi’i mengatakan, “Obat yang paling mujarab untuk mengobati bencana adalah memperbanyak tasbih.” Imam as-Suyuthi berkomentar, “Hal itu karena dzikir dapat mengangkat bencana dan adzab, sebagaimana firman Allah:
فَلَوْلَآ أَنَّهُۥ كَانَ مِنَ ٱلْمُسَبِّحِينَ . لَلَبِثَ فِى بَطْنِهِۦٓ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
_“Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit”._ (QS. ash-Shoffat: 143–144)
4. Membantu sesama.
Bagi yang mampu membantu dengan tenaga maka bantulah saudara kita dengan tenaga, yang mampu dengan harta bantulah dengan harta, yang tidak memiliki harta maka bantulah dengan doa.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam bersabda:
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ
“Barang siapa yang membantu menghilangkan kesusahan seorang mukmin di dunia, maka Allah akan menghilangkan kesusahan darinya besok di hari kiamat” (HR. Muslim no. 2699).
5. Amar ma'ruf nahi mungkar
Amar ma'ruf nahi mungkar adalah awal mula tegaknya keamanan dan terhindar dari bencana. Bencana akan datang jika maksiat menjamur dan amar ma'ruf nahi mungkar tidak tegak. Bahkan doa seorang yang bertauhid yang memperhatikan adab-adab doa sesuai tuntunan sunnah belum tentu dikabulkan oleh Allah jika masih ada kotoran atau penyakit maksiat di sekitarnya.
Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
Amar ma'ruf nahi mungkar adalah awal mula tegaknya keamanan dan terhindar dari bencana. Bencana akan datang jika maksiat menjamur dan amar ma'ruf nahi mungkar tidak tegak. Bahkan doa seorang yang bertauhid yang memperhatikan adab-adab doa sesuai tuntunan sunnah belum tentu dikabulkan oleh Allah jika masih ada kotoran atau penyakit maksiat di sekitarnya.
Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ وَلَتَنْهَوُنَّ عَنْ الْمُنْكَرِ أَوْ لَيُوْشِكَنَّ اللَّهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْ عِنْدِهِ ثُمَّ لَتَدْعُنَّهُ فَلاَ يَسْتَجِيْبُ لَكُمْ
"Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, hendaknya kalian betul-betul melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar atau (jika kalian tidak melaksanakan hal itu) maka sungguh Allah akan mengirim kepada kalian siksa dari-Nya kemudian kalian berdoa kepada-Nya (agar supaya dihindarkan dari siksa tersebut) akan tetapi _Allah Azza wa Jalla tidak mengabulkan do’a kalian."_
(HR. Ahmad dan at-Tirmidzi dan dihasankan oleh al-Albani dalam Shahihul Jami’)
(HR. Ahmad dan at-Tirmidzi dan dihasankan oleh al-Albani dalam Shahihul Jami’)
________________________________♻♻
📲 *Follow me on*:
Ig: bit.ly/iltizamLC
Fb: is.gd/iltizamLC
Twitter: is.gd/IltizamLC
Email: iltizamLC@gmail.com
Blog: www.hidayahsalaf.blogspot.com
Fb: is.gd/iltizamLC
Twitter: is.gd/IltizamLC
Email: iltizamLC@gmail.com
Blog: www.hidayahsalaf.blogspot.com
📥Silahkan gabung dan share, semoga pahalanya mengalir terus 📤
مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الْأَجْرِ مِثْلُ أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ
🍀 *"Barangsiapa menyeru (mengajak) kepada petunjuk, baginya pahala sebagaimana pahala orang yang mengikutinya".*
HR. Muslim No. 2674
🍀 *"Barangsiapa menyeru (mengajak) kepada petunjuk, baginya pahala sebagaimana pahala orang yang mengikutinya".*
HR. Muslim No. 2674
👤 *Pembina:* Ust. Riza Firmansyah
0 komentar:
Posting Komentar