Tuntutlah ilmu sebelum diangkat
Kiamat sudah semakin dekat, perhatikan di dalam
hadits berikut munculnya beberapa kemungkaran, zina yang merajalela terlebih di
zaman internet ini berawal dari berkurangnya orang-orang yang bersimpuh
lutut hadir di majelis ilmu mempelajari Al Qur’an dan Sunnah dan bersimpuh
kepada selainnya.
حَدَّثَنَا
شَيْبَانُ بْنُ فَرُّوخَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَارِثِ حَدَّثَنَا أَبُو
التَّيَّاحِ حَدَّثَنِى أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ
وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ وَيُشْرَبَ الْخَمْرُ وَيَظْهَرَ الزِّنَا
Anas bin Malik berkata,’telah
bersabda Rasululloh shallallohu’alaihi wa sallam : “Diantara tanda-tanda
terjadinya hari kiamat yaitu: diangkatnya ilmu, kebodohan merajalela, banyaknya
orang yg meminum minuman keras, & zina dilakukan dengan terang-terangan.
Makna hadits:
Diangkatnya ilmu:
-
Wafatnya para Ulama’,
sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim berikut
((إن
الله لا يقبض العلم انتزاعا ينتزعه من العباد ولكن يقبض العلم بقبض العلماء حتى
إذا لم يَبْق عالما- وفي رواية- لم يُبْق- اتخذ الناس رؤوسا جهالا فسئلوا فأفتوا
بغير علم فضلوا وأضلو((
“Sesungguhnya Alloh tidaklah mencabut ilmu dengan mencabut
langsung dari para hamba. Akan tetapi Dia mencabut ilmu dengan mewafatkan para
Ulama’, sehingga apabila tidak tersisa seorang alimpun. Maka orang banyak akan
mengangkat orang-orang bodoh, ketika mereka ditanya dan berfatwa tanpa ilmu,
sehingga mereka sesat dan menyesatkan”.
-
Diangkatnya ilmu juga
berarti berkurangnya Ulama’, wafat, dan menjadi sedikit.
-
Diangkatnya ilmu juga
berarti tidak disampaikannya kebenaran oleh para Ulama’ walaupun jumlah mereka banyak.
-
Bukanlah yang dimaksud
adalah ilmu tentang dunia akan tetapi ilmu tentang halal dan haram. Berkurangnya
Ilmu tentang al Qur’an dan Sunnah.
Sekarang telah ada ilmu, contohnya orang yang
mengambil al Qur’an akan tetapi ditafsirkan dengan akalnya sendiri tidak sesuai
dengan ushul tafsir.
Maksud dari Kebodohan adalah:
-
Kebodohan dalam urusan
agama, sebagaimana hadits riwayat Ath Thobroni:
"يأتى على الناس زمان لا يُدْري فيه ما صلاة؟ ما
صيام؟ ما صدقة؟".
“Akan dating
kepada manusia sebuah zaman yang tidak dikenal lagi padanya apa itu sholat, apa
itu puasa, dan apa itu sedekah”.
-
Ketika banyak orang yang mempelajari ilmu dunia
-
عَنْ عَلْقَمَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ كَيْفَ أَنْتُمْ إِذَا
لَبِسَتْكُمْ فِتْنَةٌ يَهْرَمُ فِيهَا الْكَبِيرُ وَيَرْبُو فِيهَا الصَّغِيرُ
إِذَا تُرِكَ مِنْهَا شَيْءٌ قِيلَ تُرِكَتْ السُّنَّةُ قَالُوا وَمَتَى ذَاكَ
قَالَ إِذَا ذَهَبَتْ عُلَمَاؤُكُمْ وَكَثُرَتْ جُهَلَاؤُكُمْ وَكَثُرَتْ قُرَّاؤُكُمْ
وَقَلَّتْ فُقَهَاؤُكُمْ وَكَثُرَتْ أُمَرَاؤُكُمْ وَقَلَّتْ أُمَنَاؤُكُمْ
وَالْتُمِسَتْ الدُّنْيَا بِعَمَلِ الْآخِرَةِ وَتُفُقِّهَ لِغَيْرِ الدِّينِ
-
Dari
‘Alqomah berkata Bagaimana sikap kalian jika ditimpa ketidakberesan, yg tua
menjadi pikun & yg kecil menjadi dewasa. Dan jika ketidakberesan itu
ditinggal, akan dikatakan: 'sunnah telah ditinggalkan', mereka bertanya: 'Kapan
hal itu terjadi?
', ia menjawab: 'Jika telah pergi para ulama` kalian, & semakin banyak orang-orang bodoh dari kalian, jika semakin banyak orang yg pandai membaca tetapi sedikit yg ahli fikih, & semakin banyak para pemimpin kalian tetapi sedikit yg amanah, serta dunia sudah dicari dgn amalan akhirat & ia diperdalam tetapi bukan untuk (kepentingan) agama'. [HR. Darimi No.188].
', ia menjawab: 'Jika telah pergi para ulama` kalian, & semakin banyak orang-orang bodoh dari kalian, jika semakin banyak orang yg pandai membaca tetapi sedikit yg ahli fikih, & semakin banyak para pemimpin kalian tetapi sedikit yg amanah, serta dunia sudah dicari dgn amalan akhirat & ia diperdalam tetapi bukan untuk (kepentingan) agama'. [HR. Darimi No.188].
dirangkum dari khutbah Syaikh Abdul Qodir al Arnauth rahimahulloh di dalam situs sahab.net
dan situs alukah.net dan lainnya
0 komentar:
Posting Komentar