BAHAYA MERASA PALING SUCI (UJUB)
Syetan selalu menggoda manusia dengan rayuan manisnya kepada orang yang berbangga diri merasa tidak bersalah. Sebaliknya introspeksi diri menghadirkan tawadhu'.
ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : « ﻟﻮ ﻟﻢ ﺗﻜﻮﻧﻮﺍ ﺗﺬﻧﺒﻮﻥ ﻟﺨﺸﻴﺖ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻣﺎ ﻫﻮ ﺃﻛﺜﺮ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ، ﺍﻟﻌﺠﺐ ﺍﻟﻌﺠﺐ »
Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda :
"Jika kalian tidak berdosa maka aku takut kalian ditimpa dengan perkara yang lebih besar darinya (yaitu) ujub ! ujub !". (HR Al-Baihaqi dalam Syu'abul Iman no 6868, hadits ini dinyatakan oleh Al-Munaawi bahwasanya isnadnya jayyid (baik) dalam at-Taisiir, dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jaami' no 5303. -Dari Anas Bin Malik)
Imam Al-Munaawi Rahimahullah berkata :
كَرَّرَهُ زِيَادَةً فِي التَّنْفِيْرِ وَمُبَالَغَةً فِي التَّحْذِيْرِ، وَذَلِكَ لِأَنَّ الْعَاصِي يَعْتَرِفُ بِنَقْصِهِ فَيُرْجَى لَهُ التَّوْبَةُ وَالْمُعْجَبُ مَغْرُوْرٌ بِعَمَلِهِ فَتَوْبَتُهُ بَعِيْدَةٌ
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengulangi-ngulanginya (penyebutan ujub) sebagai tambahan (penekanan) untuk menjauhkan (umatnya) dan mengingatkan (umatnya).
* Hal ini dikarenakan pelaku maksiat mengakui kekurangannya maka masih diharapkan ia akan bertaubat, adapun orang yang ujub maka ia terpedaya dengan amalannya, maka jauh/sulit baginya untuk bertaubat"
(At-Taisiir bisyarh Al-Jaami' as-Shoghiir 2/606)
وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا
"Sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya". QS. Al Kahfi: 104
Syetan selalu menggoda manusia dengan rayuan manisnya kepada orang yang berbangga diri merasa tidak bersalah. Sebaliknya introspeksi diri menghadirkan tawadhu'.
ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : « ﻟﻮ ﻟﻢ ﺗﻜﻮﻧﻮﺍ ﺗﺬﻧﺒﻮﻥ ﻟﺨﺸﻴﺖ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻣﺎ ﻫﻮ ﺃﻛﺜﺮ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ، ﺍﻟﻌﺠﺐ ﺍﻟﻌﺠﺐ »
Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam bersabda :
"Jika kalian tidak berdosa maka aku takut kalian ditimpa dengan perkara yang lebih besar darinya (yaitu) ujub ! ujub !". (HR Al-Baihaqi dalam Syu'abul Iman no 6868, hadits ini dinyatakan oleh Al-Munaawi bahwasanya isnadnya jayyid (baik) dalam at-Taisiir, dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Jaami' no 5303. -Dari Anas Bin Malik)
Imam Al-Munaawi Rahimahullah berkata :
كَرَّرَهُ زِيَادَةً فِي التَّنْفِيْرِ وَمُبَالَغَةً فِي التَّحْذِيْرِ، وَذَلِكَ لِأَنَّ الْعَاصِي يَعْتَرِفُ بِنَقْصِهِ فَيُرْجَى لَهُ التَّوْبَةُ وَالْمُعْجَبُ مَغْرُوْرٌ بِعَمَلِهِ فَتَوْبَتُهُ بَعِيْدَةٌ
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengulangi-ngulanginya (penyebutan ujub) sebagai tambahan (penekanan) untuk menjauhkan (umatnya) dan mengingatkan (umatnya).
* Hal ini dikarenakan pelaku maksiat mengakui kekurangannya maka masih diharapkan ia akan bertaubat, adapun orang yang ujub maka ia terpedaya dengan amalannya, maka jauh/sulit baginya untuk bertaubat"
(At-Taisiir bisyarh Al-Jaami' as-Shoghiir 2/606)
وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا
"Sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya". QS. Al Kahfi: 104
0 komentar:
Posting Komentar