BACAAN MANASIK
UMROH
1.
Berihram dari miqat
untuk dengan mengucapkan:
لَبَّيْكَ
عُمْرَةً
“labbaik ‘umroh” (aku memenuhi panggilan-Mu untuk menunaikan
ibadah umrah
2.
Jika khawatir tidak
dapat menyelesaikan umrah karena sakit atau adanya penghalang lain, maka dibolehkan
mengucapkan persyaratan setelah mengucapkan kalimat di atas dengan mengatakan,
اللَّهُمَّ مَحِلِّي حَيْثُ حَبَسْتَنِي
“Allahumma mahilli haitsu habastani” (Ya Allah, tempat
tahallul di mana saja Engkau menahanku).
3.
Membaca Talbiyah
(hukumnya sunnah)
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ ، لَبَّيْكَ
لَا شَرِيكَ لَك لَبَّيْكَ ، إنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَك وَالْمُلْكَ لَا
شَرِيكَ لَكَ
“Labbaik
Allahumma labbaik. Labbaik laa syariika laka labbaik. Innalhamda wan ni’mata,
laka wal mulk, laa syariika lak”. (Aku menjawab panggilan-Mu ya Allah, aku
menjawab panggilan-Mu, aku menjawab panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu,
aku menjawab panggilan-Mu. Sesungguhnya segala pujian, kenikmatan dan kekuasaan
hanya milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu).
4.
Masuk Masjidil Haram
dengan mendahulukan kaki kanan sambil membaca doa masuk masjid (hukumnya
sunnah):
اللَّهُمَّ افْتَحْ لِى أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ.
“Allahummaf-tahlii abwaaba rohmatik” (Ya Allah, bukakanlah
untukku pintu-pintu rahmat-Mu).
Mengangkat tangan ketika melihat Ka’bah). HR. Muslim no. 713
اَللّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ
السَّلاَمُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمِ.
“Allahumma Antassalam wa minkassalam fahayyina Rabbanaa
bissalaam” (Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan dan dari-Mu keselamatan, serta
hidupkanlah kami, wahai Rabb kami dengan keselamatan). HR. Al Baihaq, hadits
hasan
5.
Ketika bertepatan
dengan Hajar Aswad
بِسْمِ الله, اللهُ
أَكْبَر
“Bismillahi Allahu Akbar” (Dengan menyebut nama Allah,
Allah Maha Besar)
6. Berdo’a di antara
dua rukun (rukun Yamani dan Hajar Aswad)
رَبَّنَآ آتِنَا فِي
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
“Robbana aatina
fid dunya hasanah, wa fil aakhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar” (Ya Rabb
kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah
kami dari siksa Neraka)
7. Selesai Thawaf
ketika menuju Maqam Ibrahim
وَاتَّخِذُواْ
مِن مَّقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى
“Wattakhodzu mim
maqoomi ibroohiima musholla” (Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat
shalat) (QS. Al Baqarah: 125).
Shalat sunnah
thawaf dua raka’at di belakang Maqam Ibrahim, pada rakaat pertama setelah
membaca surat Al Fatihah, membaca surat Al Kaafirun dan pada raka’at
kedua setelah membaca Al Fatihah, membaca surat Al Ikhlas
8.
Kemudian, menuju ke
Bukit Shafa untuk melaksanakan sa’i umrah dan jika telah mendekati Shafa,
membaca,
إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ
اللَّهِ
“Innash shafaa wal marwata min sya’airillah”
(Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah) (QS. Al
Baqarah: 158).
Lalu mengucapkan,
نَبْدَأُ بِمَا بَدَأَ اللَّهُ بِهِ
“Nabda-u bimaa bada-allah bih”.
9.
Menaiki bukit Shafa,
lalu menghadap ke arah Ka’bah hingga melihatnya-jika hal itu memungkinkan-,
kemudian membaca:
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ
أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ (3x)
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ
شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى
كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ أَنْجَزَ
وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ
“Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar. (3x)
Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah
semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah segala kerajaan dan segala
pujian untuk-Nya. Dia yang menghidupkan dan yang mematikan. Dia Mahakuasa atas
segala sesuatu.
Tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah
semata. Dialah yang telah melaksanakan janji-Nya, menolong hamba-Nya dan
mengalahkan tentara sekutu dengan sendirian. HR. Muslim no. 1218
Ketika sampai di bukit Marwa membaca bacaan yag sama
seperti di bukit Shofa
10. Ketika sa’i,tidak ada dzikir-dzikir tertentu, maka boleh
berdzikir, berdo’a, atau membaca bacaan-bacaan yang dikehendaki.
Boleh menambahkan bacaan seperti berikut:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ
الأَعَزُّ الأَكْرَمُ
“Allahummaghfirli warham wa antal a’azzul akrom” (Ya Rabbku,
ampuni dan rahmatilah aku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa dan Maha
Pemurah), tidaklah mengapa karena telah diriwayatkan dari ‘Abdullah bin
Mas’ud dan ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya mereka
membacanya ketika sa’i.
elatsaryrz@gmail.com
0 komentar:
Posting Komentar