REVOLUSI BUKAN SOLUSI
Segala puji
hanya milik Allah Taála, semoga shalawat serta salam tercurah kepada Nabi
Muhammad shallallahuálaihi wasallam kepada Keluarga beserta para
Sahabat yang setia.
Bagi seorang
muslim yang beriman tentunya tidak akan rela membiarkan kemungkaran yang ia
lihat, terlebih ketika melihat kezaliman-kezaliman seorang Pemimpin.
Orang yang
mengingkari kemungkaran mendapatkan pahala. Akan tetapi dalam hal mengingkari
kemungkaran haruslah berdasarkan ilmu dan bukan hanya sekedar semangat belaka
dan terburu-buru.
Dari Abu Abdullah,
yaitu Khabbab bin Aratt radhiyallahu anhu, katanya: “Kami mengadu kepada
Rasulullah dan beliau ketika itu sedang istirahat berbantalkan burdah di bawah
naungan Ka'bah. Kami berkata kepada beliau: Mengapa tidak engkau mohonkan
pertolongan kepada Allah untuk kita agar menang, ya Rasulullah? Mengapa engkau
tidak mendoakan hal tersebut itu untuk kita?" Beliau lalu bersabda:
"Pernah terjadi terhadap orang-orang sebelummu, ada seorang yang diculik
oleh musuh Allah karena ia beriman, kemudian digalikanlah tanah untuknya dan ia
diletakkan di dalam tanah tadi, selanjutnya didatangkanlah sebuah gergaji maka
digergajilah kepalanya, seterusnya hingga kepalanya itu terbelah menjadi dua.
Selain itu ada pula yang disisir dengan sisir besi hingga daging dan tulangnya
terlihat, namun semua siksaan itu tidak memalingkan mereka dari agamanya. Demi
Allah sesungguhnya Allah akan menyempurnakan agama ini hingga ada seorang yang
berjalan kaki dari Shan'a ke Hadhramaut dengan rasa aman tanpa ada yang
ditakuti melainkan Allah seperti takut kambing atas serigala. Tetapi kalian
terburu-buru,” (Riwayat Bukhari)
Kezaliman-kezaliman
seperti pembunuhan kepada para Sahabat sudah terjadi sejad dulu, namun para
Sahabat lainnya tidak ada yang mengangkat senjata dan mendengungkan revolusi.
Perlu difahami
nikmat aman dari beribadah, nikmat kesehatan, dan lainnya harus kita jaga
daripada sekedar mengadakan revolusi yang dapat mengakibatkan keadaan yang
lebih parah.
Ingatlah
bahwa rasa aman lebih baik dari nikmat sehat dan waktu luang.
Ar-Razi
rahimahullah berkata,
“Sebagian
ulama ditanya, apakah rasa aman lebih baik dari kesehatan? Maka jawabannya rasa
aman labih baik. Dalilnya adalah seandainya kambing kakiknya patah maka akan
sembuh beberapa waktu lagi… kemudian seandainya kambing diikat pada usatu
tempat dekat dengan serigala, maka ia tidak akan makan sampai mati. Hal ini
menunjukkah bahwa bahaya yang akibat rasa takut lebih besar daripada rasa sakit
di badan.” (Tafsir al-Kabir 19/107)
Al Imam Al
Bukhari rahimahullah meriwayatkan hadits dalam Shahihnya, Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda,
إِنَّكُمْ سَتَرَوْنَ
بَعْدِي أَثَرَةً وَأُمُورًا تُنْكِرُونَهَا. قَالُوا: فَمَا تَأْمُرُنَا، يَا رَسُولَ
اللهِ؟ قَالَ: أَدُّو إِلَيْهِمْ حَقَّهُمْ وَسَلُوا اللهَ حَقَّكُمْ
“Sesungguhnya
sepeninggalku, kalian akan melihat sikap mementingkan diri sendiri (yang
dilakukan oleh penguasa) dan banyak hal yang kalian pasti mengingkarinya
(menolaknya).” Para sahabat bertanya, “Apa yang akan engkau perintahkan kepada
kami, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Tunaikan hak mereka dengan baik dan
mohonlah hak kalian kepada Allah Subhanahu wata’ala.” (Shahih al-Bukhari)
Bersabar lebih
baik daripada demo ataupun revolusi.
Dari sahabat
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda,
مَنْ كَرِهَ مِنْ
أَمِيرِهِ شَيْئًا فَلْيَصْبِرْ عَلَيْهِ فَإِنَّهُ لَيْسَ أَحَدٌ مِنَ النَّاسِ خَرَجَ
مِنَ السُّلْطَانِ شِبْرًا فَمَاتَ عَلَيْهِ إِلاَّ مَاتَ مِيْتَةً جَاهِلِيَّةً
“Siapa yang
membenci sesuatu dari pemimpinnya, hendaknya bersabar karena sesungguhnya tidak
ada seorang pun yang keluar dari (ketaatan) kepada pemerintah walaupun
sejengkal kemudian mati melainkan mati dalam keadaan mati jahiliah.” (Shahih
Muslim)
Pasti akan ada
bermunculan pemimpin-pemimpin yang berhati setan bertubuh manusia, akan tetapi
ingatlah nasehat dan wasiat Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam.
Diriwayatkan pula oleh al-Imam Muslim rahimahullah dalam
Shahihnya dari sahabat Hudzaifah Ibnul Yaman radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Akan muncul sepeninggalku para pemimpin
yang tidak mengambil petunjuk dengan petunjukku dan tidak mengambil sunnah
dengan sunnahku. Dan akan adapula ditengah-tengah mereka orang-orang yang
berhati setan namun berbadan manusia.” Sahabat Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu
bertanya, “Apa yang harus aku lakukan, wahai Rasulullah, jikaaku menjumpai hal
itu?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab,“Engkau tetap
mendengar dan taat kepada pemimpin. Walaupun punggungmu dipukul dan
hartamu dirampas, tetaplah mendengar dan taat.” (Shahih Muslim)
Disusun oleh Abu Abdillah Riza
0 komentar:
Posting Komentar